Kamis, 12 Juni 2025

FoodieKonika-Perjalanan dimulai dengan gerobak Tahu Tek yang didorong keliling Surabaya sejak tahun 1989. Kini 34 tahun lamanya, Pak Nur telah mentranformasi usaha kecilnya menjadi warisan kuliner. Setiap 1 piring Tahu Tek yang disajikan bukan hanya sekedar makanan, tetapi dedikasi panjang bagi seorang pedagang untuk menjaga rasa agar tetap sama.

Perjalanan bisnis Pak Nur dimulai dari nol. Pak Nur memulai sebagai pedagang keliling, kemudian perlahan – lahan berhenti berjualan keliling dan akhirnya menempat tetap berkat pelanggan setianya. Sekarang, tempat tetapnya di Jl. Kalijudan Indah, Kalijudan, Kec. Mulyorejo ramai dikunjungi 90 pelanggan setiap harinya. 

Rahasia keberhasilan Tahu Tek milik Pak Nur Villa Kalijudan terletak dengan konsistensi bumbu yang dijaga selama puluhan tahun sejak berjualan dari gerobak keliling. Menurut Pak Nur, kunci mempertahankan cita rasa Tahu Teknya dengan konsistensi resep bumbu yang sama.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Ingin menjaga kualitas, Pak Nur konsisten membeli bahan – bahan di pasar tradisional. Meski hanya menggunakan bahan sederhana seperti kacang, petis, telur, lontong, kentang, dan bahan yang penting tahu, kombinasi bahan yang mampu dapat menciptakan rasa yang autentik.

Amelia, mengaku pelanggan yang pertama kali mencoba Tahu Tek Pak Nur Villa Kalijudan, menceritakan kekhasan Tahu Tek. Menurutnya, Tahu Tek menjadi salah satu identitas kuliner khas Surabaya yang sulit ditemukan di kota lain. ”Di luar Surabaya jarang ada Tahu Tek yang rasanya autentik seperti ini,” ujarnya.

Keunggulan Tahu Tek Pak Nur Villa Kalijudan membuktikan bahwa makanan berkualitas tidak harus mahal. Seporsi tahu tek dapat dinikmati dengan hanya seharga Rp18.000. ”Harga nya sangat worth it untuk satu porsi,” ungkap pelanggan setianya.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Perjalanan berjualan dari gerobak keliling kemudian berpindah dengan tempat menetap menandai peningkatan yang signifikan. Pelanggan setianya sejak dari gerobak ikut juga merasakan perbedaan dalam kebersihan dan higienis tempat baru. Sekarang, area yang bebas sampah dan dapur yang terjaga kebersihannya menjadi standart baru, ditambah dengan pelayanan yang cepat.

Lebih dari usaha dagang, Tahu Tek Pak Nur Villa Kalijudan merupakan warisan kuliner Surabaya yang harus dijaga kelestarian. Perjalanan 34 tahun mempertahankan resep yang autentik menjadi tradisi kuliner lokal. Di tenag perkembangan zaman, warung Tahu Tek Pak Nur Villa Kalijudan membuktikan rasa yang memiliki konsistensi dan dicintai oleh masyarakat kota.



Penulis: Khusnul Ummi R.
Editor: Nayyara Ghania
Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa

FoodieKonika- Di tengah persaingan ketat dunia kuliner, sebuah warung makan sederhana di Surabaya justru berhasil mencuri perhatian dengan kekuatan rasa dan cerita lintas generasi. Usaha bernama Sego Sambel Sederhana, yang berlokasi di Jl. Rungkut Madya tepatnya depan pintu 1 kampus UPN ”Veteran” Jawa Timur , kini memasuki generasi ketiga dan tetap eksis sebagai pilihan kuliner favorit warga sekitar.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Usaha ini pertama kali di rintis pada tahun 2004 oleh Mbah dari Rafael, yang kini menjadi pengelola digenerasi ketiga. Setelah sang pendiri memutuskan untuk beristirahat dan kembali ke desa, usaha ini diteruskan oleh ibu Rafael pada tahun 2010. Namun karena mengalami kendala kesehatan, ibu Rafael kemudian menyerahkan usaha Sego Sambel Sederhana ini kepada putranya, Rafael, yang kini menjalankan usaha tersebut di usianya yang baru 20 tahun.


Sego Sambel Sahara menawarkan konsep prasmanan dengan pilihan lauk setengah matang yang dapat dipilih langsung oleh konsumen. Harganya juga sangat terjangkau, dibandrol mulai dari Rp. 12.000,00. Meskipun tampilan tempatnya terbilang sederhana, warung ini justru dikenal luas karena cita rasa khas dan konsistensi pelayanan yang dijaga dari generasi ke generasi. 


Rafael menyebutkan bahwa meskipun terdapat peluang untuk memperluas tempat usaha, keterbatasan lokasi dan pertimbangan terhadap kenyamanan pelanggan menjadi alasan utama untuk tetap bertahan di lokasi awal. "Jika berpindah lokasi, pelanggan bisa kesulitan mencari tempat baru dan hal itu bisa berdampak pada penurunan omset," ungkapnya.


Dalam sebulan, omset Sego Sambel Sederhana dikabarkan hampir menyentuh angka dua digit, yang menandakan loyalitas pelanggan tetap tinggi. Perkembangan wilayah sekitar yang semakin ramai dan berkembang juga turut memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha ini.


Dengan mengedepankan kualitas rasa dan suasana yang akrab, Sego Sambel Sederhana menjadi salah satu contoh keberhasilan usaha kuliner keluarga yang mampu beradaptasi dan bertahan di tengah gempuran bisnis makanan modern.

 




Penulis : Aura Arwa 

Editor : Salwa Nadhirah

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa


FoodieKonika-Cita rasa legendaris yang terus hidup dan menggoda selera, Tahu Campur Cak Kahar. Usaha kuliner legendaris Tahu Campur Cak Kahar terus menggugah selera warga Surabaya. Cak Kahar, sang pemilik saat ini, dengan bangga meneruskan usaha turun-temurun ini dari neneknya, Ibu Aminah. Sebelum menjadi depot, Tahu Campur Legendaris Cak Kahar ini sempat berjualan di pinggir jalan yang saat itu letaknya di depan hotel JW Marriott Surabaya. Hingga saat ini Cak Kahar berhasil mendirikan depot dengan fasilitas yang lebih memadahi dan lebih bersih daripada di tempat yang saat itu masih di pinggir jalan.


Sumber: Dokumentasi pribadi

Melihat masih banyak pelanggan yang senantiasa mendukung dan merindukan rasa khas masakan keluarganya tersebut, Cak Kahar pun memutuskan untuk meneruskan usaha keluarga ini. Ia melihat bahwa usaha ini bukan sekadar mata pencaharian, melainkan juga warisan keluarga yang tak ternilai harganya.

"Saya merasa punya tanggung jawab buat nerusin usaha jualan ini. Bukan berarti karena ini milik keluarga saya, tapi masih banyak pelanggan yang sudah puluhan tahun langganan di sini," ujar Cak Kahar.

Saat ini, depot Tahu Campur Cak Kahar menempati lokasi yang lebih permanen dengan semangat baru dalam pengelolaan depot di Jl. Raya Embong Malang, tepatnya di depan Bank MAS. Meskipun telah berpindah tempat dan sudah lebih modern dari tempat sebelumnya, Cak Kahar selaku pemilik depot legendaris Tahu Campur ini memilih untuk tetap mempertahankan rasa khas yang menjadi ciri khas keluarganya sejak puluhan tahun lalu.

Hal tersebut Cak Kahar terapkan dengan cara memasak dan meracik bumbu tradisional yang beliau pelajari langsung dari sang nenek sehingga rasanya tetap autentik. Ia sendiri setiap hari memastikan setiap porsi selalu disajikan dengan kualitas terbaik. Ditambah lagi, lokasi saat ini cukup strategis dan mudah dijangkau. 

“Usaha jualan ini sudah jadi warisan dari keluarga saya, jadi sayang kalau ndak ada yang meneruskan" Ujar Cak Kahar. Selain itu, melihat antusiasme pelanggan yang terus meningkat, Cak Kahar memutuskan untuk meneruskan usaha kuliner ini dengan mempertahankan resep asli neneknya. Beliau mengaku bahwa pelanggan lama tetap setia datang kembali karena rasa masakan yang autentik, konsisten, dan penuh nostalgia. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Cak Kahar lebih lanjut dengan tekun mengelola depot ini dan menyajikan hidangan dengan penuh dedikasi. Ia tidak hanya menjual tahu campur yang menjadi menu andalan, tetapi juga menyajikan menu baru. Selain menu andalan itu, Cak Kahar juga menyajikan tahu tek, hidangan khas Surabaya lain yang menjadi favorit banyak pelanggan.

Dua menu ini selalu berhasil menarik perhatian pelanggan, baik dari dalam kota maupun luar kota dan menjadikan depot milik Cak Kahar sebagai salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi di Surabaya.

Keberadaan depot ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga menyorot nilai sejarah yang ada di dalamnya. Julukan "legendaris" dari depot ini sudah melekat kuat karena konsistensinya dan ketahanan usaha yang sudah melintasi lebih dari enam dekade. Hal itu dapat terlihat dari pelanggan yang datang datang silih berganti, mulai dari warga lokal, pekerja kantor sekitar, hingga wisatawan dari luar kota.

Banyak di antara mereka yang sudah mengenal cita rasa tahu campur ini sejak masih kecil dan kini datang bersama teman, saudara, bahkan anak-anak mereka. Dan di setiap pelanggan baru itu, Cak Kahar senantiasa menyambut mereka dengan hangat, menyajikan makanan sambil sesekali berbincang santai.

Selama lebih dari enam dekade, usaha ini terus bertahan meski menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan zaman dan selera makan masyarakat. Namun, Cak Kahar tak gentar. Ia tetap berinovasi tanpa harus menghilangkan identitas asli dari tahu campur racikan neneknya. Ia percaya, warisan kuliner seperti ini harus terus hidup agar generasi mendatang tetap bisa menikmati kelezatan asli tahu campur legendaris yang ada di surabaya.




Penulis : Refanny Yunira

Editor : Bintang Mahesa A.R.H

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa



FoodieKonika-Rawon adalah makanan khas Surabaya yang mudah ditemui, Salah satu penjual rawon yang sangat enak ialah Ibu Yatina. Bu Yatina telah menekuni usaha rawon selama lebih dari 15 tahun. Awalnya, ia hanya memasak rawon di rumah untuk keluarga, namun karena banyak yang menyukai rasanya, ia mulai menjualnya di depan rumah. Lokasi ini dipilih karena lebih ramai pengunjung dan mudah dijangkau dari jalan raya serta pemukiman sekitar. Selain itu, Bu Yatina sudah dikenal baik oleh masyarakat setempat, sehingga usahanya cepat berkembang.  

Lokasi Usaha Rawon Bu Yatina

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Bu Yatina dalam menjalankan usahanya adalah kesulitan mendapatkan bahan baku berkualitas, terutama daging sapi dan bumbu segar. Harga bahan baku yang sering naik turun membuatnya harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. Meski begitu, Bu Yatina selalu berusaha menjaga kualitas bahan agar rasa rawonnya tetap konsisten dan memuaskan pelanggan. Ia percaya bahwa menjaga rasa adalah kunci keberhasilan usaha kulinernya.  

Bu Yatina, Penjual Rawon 

Target pasar utama Bu Yatina sangat beragam, mulai dari pekerja kantor yang ingin makan siang praktis, orang yang berlalu lalang, hingga anak muda yang mencari makanan khas Jawa Timur yang lezat dan hangat. Dengan pelayanan yang ramah dan rasa yang autentik, Bu Yatina berhasil menarik banyak pelanggan setia yang terus kembali membeli rawonnya.

  

Nasi Rawon Bu Yatina 

Selain aspek bisnis, berjualan rawon bagi Bu Yatina juga merupakan bentuk kecintaannya pada masakan tradisional dan usaha melestarikan resep keluarga yang sudah turun-temurun. Ia selalu meracik bumbu sendiri dengan teliti dan menggunakan bahan-bahan segar setiap hari. Sebelum dijual, Bu Yatina rutin mencicipi masakannya untuk memastikan rasa tetap enak dan tidak berubah. Ia juga terbuka menerima masukan dari pelanggan sebagai bahan evaluasi agar kualitas rawonnya semakin baik.  

Dengan ketekunan dan semangat yang tinggi, Bu Yatina berhasil mengembangkan usahanya meski menghadapi berbagai tantangan. Usaha rawon yang dirintisnya kini semakin lancar dan dikenal. Kisah Bu Yatina menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil lainnya untuk terus berjuang menjaga kualitas produk dan melestarikan tradisi kuliner Indonesia. Semangat dan dedikasinya menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan cinta pada produk, usaha kecil bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar.




Penulis: Yofani br purba
Editor: Yosefa ElisabethYofani br purba
Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa


Rabu, 11 Juni 2025

FoodieKonika-Soto Cak Har kini dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris di Surabaya. Dengan kuah kuning khas Lamongan, koya gurih, dan potongan daging melimpah, rumah makan ini tidak pernah sepi pengunjung. Di balik kesuksesan ini, ada sosok sederhana bernama Kahar, yang akrab dipanggil Cak Har, seorang pria lulusan Sekolah Dasar (SD) yang memulai usahanya sejak tahun 1992 dari nol. 


Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Pada awalnya, Har hanya bermodal pinjaman sebesar Rp200.000 untuk berjualan soto menggunakan gerobak. Ia berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lain di Surabaya hingga akhirnya mampu membuka warung tetap. Kini, Soto Cak Har memiliki beberapa cabang, yakni cabang pertama berada di Jl. Arief Rahman Hakim No. 6, sementara cabang kedua terletak di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 220, Surabaya. Adapun cabang yang baru dibuka berlokasi di Jl. Raya Sidojangkung Menganti. 


Salah satu karyawan lama di rumah makan tersebut menyampaikan bahwa sang pemilik sangat menekankan pentingnya pelayanan dan kualitas masakan sejak awal usaha dirintis. “Pak Har itu selalu ingatkan kami supaya tempat bersih, rasa terjaga, dan pelanggan dilayani cepat,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (09/06/2025).

Meskipun usahanya terus berkembang, Cak Har dikabarkan tidak memiliki rencana untuk melakukan ekspansi besar-besaran. Ia memilih untuk tetap fokus bekerja selama masih mampu.


Sumber: Dokumentasi pribadi


Keistimewaan Soto Cak Har tak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga dari pengalaman pelanggan. Salah satunya Rafli Yushar, warga Sidoarjo, yang rutin datang setiap akhir pekan meskipun harus menempuh jarak cukup jauh. “Koya-nya gurih tapi nggak asin, dagingnya banyak, tempatnya juga bersih terus. Jadi saya nggak keberatan meski harus jauh-jauh ke sini,” kata Rafli saat diwawancarai selesai menikmati soto.


Sumber: Dokumentasi pribadi


Kini, soto cak har bukan sekedar tempat makan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa

kerja keras, ketekunan, dan pelayanan yang baik dapat mengantarkan seseorang meraih

kesuksesan, bahkan tanpa latar pendidikan tinggi.




Penulis : Balqisha Salsabila

Editor: Danisha Aliya

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa


Senin, 24 Maret 2025

FoodieKonika- Menyusuri jalanan Kota Surabaya, aroma gurih dan segar dari salad tradisional khas Jawa Timur ini seolah memanggil para penikmat kuliner. Tepat di Jalan Ngagel Jaya Tengah No. 17, tersembunyi sebuah warung sederhana yang selalu dipadati pengunjung: Gado-gado Jumbo Pak Tikno. Buka setiap hari mulai pukul 09.30 hingga 16.00 WIB, warung ini menjadi destinasi wajib bagi mereka yang mencari hidangan sehat dan menggugah selera. Konon, warung ini telah berdiri sejak tahun 2000, menjadikannya salah satu legenda kuliner gado-gado di Surabaya.


Lokasi gado gado jumbo pak tikno

Gado-gado Pak Tikno bukan sekadar gado-gado biasa. Racikan bumbunya yang pas, tidak terlalu manis namun kaya akan rasa rempah, menciptakan harmoni cita rasa yang sulit dilupakan. Tak heran, para food hunter rela datang dari berbagai penjuru, bahkan tak segan membagikan pengalaman kuliner mereka kepada khalayak luas melalui media sosial. Banyak yang menyebut bahwa rahasia kelezatan gado-gado ini terletak pada penggunaan bahan-bahan segar yang dipilih langsung dari pasar tradisional setiap pagi.

"Lihat saja logonya, atlet sumo! Itu bukan sekadar hiasan, tapi representasi porsi jumbo yang memanjakan perut," ujar Budiono, seorang pelanggan setia, sambil menunjuk logo unik di warung tersebut. "Sayurannya segar, bumbunya melimpah, ini benar-benar kuliner Surabaya yang wajib dicoba. Bahkan, satu porsi jumbo bisa dinikmati oleh dua orang!"

Hidangan gado-gado pak tikno

Keunggulan lain dari Gado-gado Pak Tikno adalah penggunaan sayuran segar dengan porsi yang tak pelit. Bayangkan, sepiring penuh sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan tauge, tahu, tempe, telur rebus, dan lontong yang lembut, disiram dengan bumbu kacang yang kental dan gurih. Semua ini bisa dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp 15.000 untuk porsi biasa dan Rp 20.000 untuk porsi jumbo. Bahkan, dengan harga tersebut, pelanggan sudah mendapatkan tambahan kerupuk sebagai pelengkap.

"Bumbunya itu lho, yang bikin nagih," ungkap Maritza Nayyara, warga Surabaya yang mengaku penggemar berat gado-gado Pak Tikno. "Gurih, manis, dan yang terpenting, worth to buy banget. Rasanya beda jauh dari gado-gado restoran besar. Ini rasa UMKM yang otentik, rempahnya lebih terasa, dan pastinya bikin kangen. Selain itu, kebersihan warung ini juga terjaga, meskipun sederhana."

Di tengah gempuran kuliner modern, Gado-gado Jumbo Pak Tikno tetap setia mempertahankan cita rasa tradisional. Warung sederhana ini membuktikan bahwa kelezatan sejati tidak selalu datang dari tempat yang mewah, tetapi dari hati dan ketulusan dalam menyajikan makanan. Gado-gado Pak Tikno bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Surabaya yang patut dilestarikan.

Untuk lebih mengenal Gado-gado, berikut inforgrafis yang menampilkan informasi menarik tentang tempat, rasa akan kaya dari bahan-bahan, dan ucap pelanggan setia kuliner Gado-gado Jumbo Pak Tikno.




Penulis: Nayyara Ghania

Editor: Khusnul Ummi R

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa

 


Minggu, 23 Maret 2025

FoodieKonika-Lapis Kukus yang digagas pada tahun 2016 kini telah menjadi ikon oleh oleh di Kota Pahlawan,Surabaya. PT Agrinesia Raya berhasil meluncurkan inovasi baru yaitu kue lapis yang dibuat dengan cara di kukus yang berbahan dasar percampuran tepung singkong dan juga tepung terigu yang bisa mencipatakan cita rasa lembut.

Toko lapis kukus pahlawan 

Inovasi menu dari Lapis Kukus Surabaya pun beragam: Lapis kukus original,pandan,tiramisu,blackforest,triple chocolate,chiffon almond tart,brownies,bolen,dan masih banyak lagi. Adapun menu signature mereka yaitu  Lapis Kukus Original yang sering menjadi tujuan utama masyarakat dalam Kota Surabaya atau Luar Surabaya sebagai oleh oleh dari Kota Surabaya. Salah satu penjaga outlet Lapis Kukus Surabaya, Dini Cantika 20 tahun menyatakan “ biasanya sih orang orang kalau belum pernah nyoba pasti nyoba yang original dulu mbak, jadi yang original ini memang menu best seller kita”

Tampak dalam lokasi kukus surabaya

Walapun Lapis Kukus Surabaya sudah menjadi ikon oleh oleh Kota Surabaya, harga produk yang di tawarkan relatif terjangkau. Kue lapis kukus yang dijual di Lapis Kukus Pahlawan di bandrol dari harga 19.000-40.000.Harga yang terjangkau dan kualitas yang premium membuat Lapis Kukus Pahlawan tetap bisa eksis dari tahun ke tahun.
Keunikan Lapis Kukus Pahlawan terdapat di pemilihan bahan baku. Lapis Kukus Pahlawan merupakan kue lapis kukus pertama di Surabaya yang mencampurkan tepung terigu dan tepung singkong sebagai bahan utama. Pencampuran ini mengasilkan tekstur yang lebih lembut. Pemilihan bahan baku yang ber merk juga menjadi alasan cita rasa yang tidak pernah berubah semenjak pertama memperkenalkan diri.
 


Penulis: Aura Arwa

Editor: Salwa Nadhira

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa



Kamis, 20 Maret 2025

FoodieKonika-Siapa yang tak kenal bika ambon?, makanan khas dari Medan Sumatera Utara yang memiliki rasa manis dengan sensasi aroma daun jeruk yang gurih serta memiliki tekstur yang bersarang, lembut dan kenyal. Tak jarang makanan ini menjadi hidangan favorit masyarakat Indonesia, apalagi ketika dinikmati dengan teh atau kopi. Baru-baru ini, makanan bika ambon mendadak viral di sosial media, pasalnya banyak influencer baik di Tiktok maupun Instagram ramai-ramai untuk me-review makanan ini. Dari beberapa merk bika ambon, Rica Rico adalah merk bika ambon yang paling banyak disukai masyarakat.

Antrian pembeli di depan booth bika ambon Rica Rico Bakery di Mall BG Junction 

Bika ambon Rica Rico memiliki dua varian rasa, yaitu original dan pandan. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut serta kenyal, memberikan reaksi positif di kalangan influencer untuk bika ambon Rica Rico. Viralnya bika ambon di sosial media menimbulkan rasa penasaran di kalangan masyarakat untuk mencicipi makanan ini. Tak heran, masyarakat rela berbondong-bondong dan mengantri untuk mendapatkan makanan ini, salah satunya adalah Ibu Ida yang rela menunggu selama satu jam untuk mendapatkan bika ambon dari Rica Rico.

Bika ambon Rica Rico varian pandan 

“Saya memang sengaja meluangakan waktu untuk datang kesini, ingin mencoba bagaimana rasa dari bika ambon ini (Rica-Rico), karena kemaren lagi rame di review sama konten creator di Tiktok dan katanya rasanya paling enak dibandingkan oleh merek yang lain,” ujar Ibu Ida

Tingginya permintaan customer serta terbatasnya produksi menyebabkan bika ambon Rica Rico memiliki stok yang terbatas, pasalnya setiap outlet hanya diberikan stok bika ambon sebanyak 50 kotak, ditambah lagi akses pegiriman dari Jakarta ke Surabaya yang cukup terkendala akibat adanya perbaikan rel kereta api. Tak heran ketika bika ambon tersebut baru sampai di outlet, bisa dipastikan dalam kurun waktu 20 sampai 30 menit sudah terjual habis karena animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap bika ambon Rica Rico.

 
Tampak Kak Farizka sebagai penjaga toko sedang melayani pembeli bika ambon Rica Rico Bakery 

“Masyarakat memiliki ketertarikan yang tinggi untuk membeli bika ambon Rica Rico, Biasanya kami membatasi pembelian setiap orang maksimal di dua kotak, supaya masyarakat lain yang sudah capek-capek mengantri bisa ikut kebagian dan ini merupakan suatu kepuasan bagi kami apabila masyarakat bisa secara merata untuk mencicipi,” ujar Kak Farizka penjaga Booth Rica Rico di BG Junction.

Dengan demikian, manajemen Rica Rico mengharapkan agar masyarakat bisa lebih bersabar untuk bisa membeli bika ambon Rica Rico, karena ditengah jumlahnya permintaan yang tinggi di berbagai outlet, Rica Rico juga berupaya untuk memastikan bika ambon yang dikonsumsi oleh masyarakat merupakan bika ambon dengan kualitas terbaik.

Untuk memahami lebih lanjut tentang kue bika ambon, infografis di bawah ini dapat membantu memaparkan informasi menarik mengenai asal usul penamaan kue bika ambon. 



Penulis: Bintang Mahesa

Editor: Refanny Yunira

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa

Minggu, 16 Maret 2025

FoodieKonika-Kota Pahlawan yang penuh sejarah dan keunikan budaya selalu menawarkan berbagai keunikan bagi warga dan wisatawan, salah satunya adalah pengalaman menikmati kuliner khas sambil menikmati suasana kota di malam hari. Kali ini, tim Foodkonika mengunjungi salah satu tempat yang menawarkan pengalaman tersebut yaitu Taman Prestasi, sebuah ruang terbuka hijau yang terletak di jantung Kota Surabaya. Tepatnya pada Sentra Wisata Kuliner (SWK) Taman Prestasi di Jalan Ketabang Kali Nomor 1, Surabaya. 

Lokasi Rujak Cingur, sentra wisata kuliner (SWK) 

Saat malam hari, Taman Prestasi berubah menjadi tempat yang nyaman untuk sekedar bersantai atau berwisata bersama keluarga. Dengan suasana yang rindang yang dipadukan dengan gemerlap lampu kota yang memantul di Sungai Kalimas, pengunjung bisa menikmati keindahan Kota Surabaya dari sudut yang berbeda. Tak hanya itu, taman ini juga menjadi salah satu lokasi favorit untuk mencicipi rujak cingur, salah satu kuliner khas Jawa Timur yang terkenal dengan rasa unik dan khasnya

Rujak cingur yang dijajakan di Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang berlokasi tepat di samping taman prestasi  memiliki cita rasa otentik dengan perpaduan petis yang kental dan manis, buah-buah yang segar, tahu, tempe, sayur, lontong, serta cingur atau hidung sapi yang empuk. Tidak sedikit pengunjung yang datang ke Taman Prestasi khusus untuk mencicipi cita rasa spesial dari kuliner ini.

Menurut salah satu penjual rujak cingur, Siti (55), banyak pelanggan yang lebih suka menikmati rujaknya di gazebo terapung yang ada di tepi sungai kalimas sembari menikmati suasana gemerlap malam serta sejuknya angin Surabaya saat malam hari. 

Penjual Rujak Cingur, Ibu Siti. 

”saya sudah jualan di sini lebih dari sepuluh tahun. Banyak orang suka makan rujak cingur di gazebo bawah karena suasananya yang unik, apalagi kalau malam, lampu-lampu gedung kota itu bikin pemandangannya makin indah,” ujar Ibu Siti.

Menaiki perahu di Taman Prestasi, dan menyaksikan gemerlap lampu.

Tak hanya untuk berburu kuliner yang unik dan lezat, Taman Prestasi juga sering dijadikan tempat rekreasi keluarga dan lokasi berkumpul anak muda. Bagi warga Surabaya atau wisatawan yang ingin merasakan sensasi menikmati rujak cingur dengan suasana yang berbeda, Taman Prestasi bisa menjadi pilihan yang cocok. Selain dapat mencicipi kuliner khas, para pengunjung juga dapat menikmati pemandangan kota Surabaya yang memukau, menjadikan pengalaman makan malam semakin istimewa.

 

Untuk lebih mengenal rujak cingur, berikut ini infografis yang menampilkan informasi menarik tentang sejarah, bahan, dan cita rasa khas dari kuliner legendaris ini.



Penulis: Yosefa Elisabeth
Editor: Yofani br purba
Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa

Jumat, 14 Maret 2025

FoodieKonika - Piting Kerang merupakan restoran seafood yang berada di Surabaya Utara yang mengambil konsep unik, yaitu perpaduan antara warung kopi dan restoran seafood. Meski mengusung konsep yang berbeda, pelanggan tetap membeli makanan di area seafood, sementara suasana santai khas warkop tetap terasa. Selain menikmati hidangan laut yang lezat, pelanggan juga dapat membeli berbagai minuman di warung kopi dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga warung kopi dan restoran ini terbilang saling melengkap satu dengan yang lain.


Lokasi restoran seafood surabaya

Menu andalan di Piting Kerang adalah kepiting dan kerang hijau yang dimasak fresh  pastinya menggugah selera. Tak hanya kelezatannya, harga yang ditawarkan juga menjadi daya tarik utama dari restoran tersebut. Salah satu pengunjung Piting Kerang, Sekar Ayu, mengatakan bahwa harga yang ditawarkan oleh restoran seafood ini sangat terjangkau. "Cuma Rp 198.000 untuk tiga orang, sudah kenyang banget,” ujar Sekar saat diwawancarai, Selasa (5/3/2025). 


Hidangan seafood 

Selain menyajikan hidangan lezat, restoran ini juga dikenal dengan pelayanannya yang cepat dan sigap. Namun, pelanggan disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu agar mendapatkan pengalaman makan yang lebih nyaman. Piting Kerang perlahan mulai menarik perhatian pecinta kuliner karena konsepnya yang unik serta kualitas hidangannya yang sangat baik.


Dengan cita rasa yang memanjakan lidah serta harga yang bersahabat, tempat ini sangat direkomendasikan untuk dikuniungi bersama teman atau keluarga, dan bahkan bisa untuk digunakan perayaan ulang tahun atau perayaan lainnya. Penyajian di restoran in mengusung konsep seafood feast, di mana hidangan langsung ditumpahkan di atas meja beralaskan plastik bersih. Hal ini menciptakan pengalaman makan yang lebih seru dan akrab, karena pelanggan bisa menikmati seafood bersama-sama dalam suasana yang santai.





Penulis : Danisha Aliya

Editor : Balqisha Salsabila

Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa