FoodieKonika-Soto Cak Har kini dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris di Surabaya. Dengan kuah kuning khas Lamongan, koya gurih, dan potongan daging melimpah, rumah makan ini tidak pernah sepi pengunjung. Di balik kesuksesan ini, ada sosok sederhana bernama Kahar, yang akrab dipanggil Cak Har, seorang pria lulusan Sekolah Dasar (SD) yang memulai usahanya sejak tahun 1992 dari nol.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pada awalnya, Har hanya bermodal pinjaman sebesar Rp200.000 untuk berjualan soto menggunakan gerobak. Ia berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lain di Surabaya hingga akhirnya mampu membuka warung tetap. Kini, Soto Cak Har memiliki beberapa cabang, yakni cabang pertama berada di Jl. Arief Rahman Hakim No. 6, sementara cabang kedua terletak di Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 220, Surabaya. Adapun cabang yang baru dibuka berlokasi di Jl. Raya Sidojangkung Menganti.
Salah satu karyawan lama di rumah makan tersebut menyampaikan bahwa sang pemilik sangat menekankan pentingnya pelayanan dan kualitas masakan sejak awal usaha dirintis. “Pak Har itu selalu ingatkan kami supaya tempat bersih, rasa terjaga, dan pelanggan dilayani cepat,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (09/06/2025).
Meskipun usahanya terus berkembang, Cak Har dikabarkan tidak memiliki rencana untuk melakukan ekspansi besar-besaran. Ia memilih untuk tetap fokus bekerja selama masih mampu.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Keistimewaan Soto Cak Har tak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga dari pengalaman pelanggan. Salah satunya Rafli Yushar, warga Sidoarjo, yang rutin datang setiap akhir pekan meskipun harus menempuh jarak cukup jauh. “Koya-nya gurih tapi nggak asin, dagingnya banyak, tempatnya juga bersih terus. Jadi saya nggak keberatan meski harus jauh-jauh ke sini,” kata Rafli saat diwawancarai selesai menikmati soto.
Sumber: Dokumentasi pribadi
Kini, soto cak har bukan sekedar tempat makan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa
kerja keras, ketekunan, dan pelayanan yang baik dapat mengantarkan seseorang meraih
kesuksesan, bahkan tanpa latar pendidikan tinggi.
Penulis : Balqisha Salsabila
Editor: Danisha Aliya
Editor Web : Ivana Ayu Nurunnisa
0 comments:
Posting Komentar